Thursday, June 23, 2011

ANA UHIBBU ...........

Assalamualaikum...... alhamdulillah allah masih lagi memberi nikmat bernafas untuk kita sehingga hari ini. hari ini ana ingi brkongsi cerita dengan antunna semua. Setiap orang pasti mempunyai sodiqah. Ana pun ada. Ana ada seorang kawan yang sangat ana sayang. Ana rasa hanya dialah satu-satunya sahabat ana setelah sahabat ana yang lagi satu tu berpindah. Tapi ana tak tau samada dia menganggap ana sebagai sodiqah dia ataupun tidak. Ana tak tau nak buat macammana untuk tidak merenggangkan hubungan persahabatan kami. Ya Allah kurniakanlah sahabatku kebijaksanaan. Janganlah engkau memutuskan silaturrahim ini. Kalau anti(sodiqah ana) sedang baca harap dapat memaafkan ana mungkin ana selalu meraju. Dan ahyanan saja ana melayan anti. Tolong maafkan ana selagi nya dikandung badan. Ingat kalau anti rindukan ana bukalah lagu  'Lafaz Yang Tersimpan'. sekian sahaja dari ana wasasalamualaikum warahmatullah...

Friday, May 27, 2011

syukran ya mu'alimi...

Hari guru tba lagi. semua tngkatan perlu menghantar wakil untuk membuat persembahan buat mu'alim yang tercinta. ana juga tidak melepaskan peluang ini. tingkatan 2 diminta untuk persembahan dikir barat. setelah diundi ana dan sahabat ana, jihan telah terpilih untuk menjadi ketua dan tekong dalam persembahan itu. ana dan jihan berlatih dengan bersungguh-sungguh untuk menghasilkan persembahan yang terbaik but mu'alim ana. tiba masa untuk ana membuat persembahan. ya Allah hanya Dia sahaja yang tahu betapa gementarnya hati ana dan sodiqati ana yang lain. sebelum naik ke atas pentas,  ana mengetuai bacaan doa mohon pertolongan Allah melancarkan perjalanan persembahan ana. setelah selesai berdoa ana dan sodirsembahan deqati ana tampil membuat pengan penuh yakin. selesai sahaja persembahan ana, nahnu semua berasa sangat bersyukur kerana berjaya membuat persembahan yang baik sekali. pulan saja diasrama, ramai yang memuji bahawa dikir barat kami sangat mantap dan mereka juga mngatakan kemerduan suara ana dan jihan melagukan dikir barat ini.alhamdulilllah mungkin ini anugerah tuhan kepada ana. syukran ya mu'alimi kerana telah mendidik nahnu menjadi tholibah yang berguna. syukran jazilan.

Sunday, April 17, 2011

INDAHNYA DI SMKAP..........

Hari pertama sekolah memang menggembirakan. Inilah peluang untuk semua mencari teman baharu tidak terkecuali juga aku. Aku telah mempunyai seorang rakan yang bernama Aufa. Aufa mempunyai banyak persamaaan denganku. Antaranya sama tarikh lahir, satu dorm, sama tempat tinggal dan rupa pun ada la sama sikit-sikit.
Sedang aku dan Aufa berjalan mengelilingi sekolah, tiba-tiba aku bertemu dengan seorang kakak yang sangat indah paras rupanya. manis senyumnya dan elok pekertinya. Aku tertanya-tanya siapakah gerangan kakak itu. 
Setelah sekian lama aku menyelidiki kakak itu kini barulah aku mengetahui 'profil' kakak itu. Ternyata kakak itu adalah salah seorang pelajar yang agak sempurna imannya(alim).Selain alim dia juga mempuyai suara yang merdu lagi lunak. Buktinya dia menyertai kumpulan nasyid sekolah daan menjadi solo bagi setiap nasyid yang disertainya. Selain nasyid, dia juaga adalah antara peserta hafazan dan telah menjadi naib johan dalam pertandingan hafazan peringkat kebangsaan yang telah diadakan di Terengganu. 
Aku berasa bertuah kerana duduk sebilik dengan salah seorang rakan yang mengetahui tentang dirinya iaitu Kak Midah. Kak Midah selalu menceritakan tentang dirinya kepaada diriku. Aku sangat berharap bahawa aku akan menjadi adik angkatnya suatu masa nanti. Aku akan lakukan apa saja untuk menjadi adik angkatnya.I'll fight till the end............

MENGAPA RASULULLAH DIRINDUI?


Mengapa Rasulullah dirindukan dan dicintai?*
Oleh: Jalaluddin Rakhmat
Rasulullah itu adalah orang yang sangat dicintai oleh para sahabatnya, umumnya para sahabat mencintai Rasulullah Saw, walau ada sebagian sahabat yang diam-diam membenci Rasulullah. Tetapi mayoritas sahabat itu sangat mencintai Rasulullah Saw.
Pernah suatu malam Rasulullah mendengar suara beberapa orang di luar kamarnya, Rasulullah menegur: “Kenapa kalian berkumpul di sini?” lalu mereka menjawab: “Ya Rasulullah, kami tidak bisa tidur khawatir ketika kami tidur nanti, orang-orang kafir datang dan membunuhmu.” Mereka sukarela menjadi satpam Rasulullah Saw, datang sendiri, tidak dibayar. Tetapi Rasulullah Saw mengatakan, “Tidak, Allah melindungi aku, pulanglah kamu ke tempat kamu masing-masing.”
Ada seorang pedagang minyak wangi, di Madinah. Setiap kali pergi ke pasar, dia singgah dulu ke rumah Rasulullah Saw, dia tunggu sampai Rasulullah keluar. Setelah Rasulullah keluar, dia hanya mengucapkan salam lalu memandang Rasulullah saja, setelah puas dia pergi. Suatu saat setelah dia ketemu Rasululllah dia pergi, lalu tak lama kemudian balik lagi dari pasar dan dia datang kepada Rasulullah Saw dan meminta izin, “Saya ingin melihat engkau ya Rasulullah, karena saya takut tidak bisa melihat engkau setelah ini.” Dan Rasulullah mengizinkannya.
Kemudian, setelah kejadian itu Rasulullah tidak pernah melihat lagi tukang minyak wangi itu. Disuruhnya sahabatnya pergi melihat, ternyata ia sudah meninggal dunia tidak lama setelah dia pergi dari pasan dan memandang wajah Rasulullah Saw itu. Lalu kata Rasulullah Saw: “Kecintaannya kepadaku akan menyelamatkan dia di hari akhirat.”
Ada lagi seorang sahabat Rasulullah bernama Abu Ayyub Al-Anshari. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau beristirahat dahulu di pinggiran kota menginap di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Rumahnya itu dua tingkat, Abu Ayyub dan istrinya di tingkat atas dan Rasulullah Saw di bawah. Pada malam hari Abu Ayub dan istrinya tidak bisa tidur karena mereka takut menggerakkan tubuhnya, semua terbujur seperti sebongkah kayu menahan dirinya untuk tidak bergerak. Mereka takut kalau bergerak, nanti debu-debu dari atas itu berjatuhan kepada Rasulullah. Setelah Rasulullah mengetahui hal itu, beliau sangat terharu lalu kepada Abu Ayub diajarkan sebuah doa sebagai penghargaan beliau atas cinta yang tulus dari Abu Ayub.
Dalam perang Uhud, ketika kaki Rasulullah terluka, ada seorang sahabat melihatnya lalu mengejar Rasulullah. Dia pegang kaki itu lalu dia bersihkan luka itu dengan jilatannya. Rasulullah kaget lalu berkata, “Lepaskan! Lepaskan!” Sahabat itu berkata: “Tidak Ya Rasulullah, aku tidak akan melepaskannya sampai luka ini kering!”
Ada lagi seorang sahabat, yang setelah Rasulullah meninggal dunia, membanggakan mulutnya yang tidak ada gigi lagi. Saat perang Uhud itu juga, Rasulullah cedera karena rantai pelindung kepalanya menusuk pipinya. Lalu seorang sahabat menarik rantai itu dengan giginya, tapi sebelum rantai itu keluar, seluruh giginya rontok. Dia bangga bahwa giginya itu berjatuhan karena membela Rasulullah yang dicintainya. Sehingga menjadi satu kebahagiaan tersendiri. Ini, sekali lagi masalah cinta, dan cinta itu selalu tidak wajar.
Ada satu contoh lagi kecintaan orang kepada Rasulullah Saw. Menjelang suatu peperangan, Rasulullah sedang membariskan pasukannya karena Rasulullah selalu merapikan barisan pasukannya. Ternyata ada seorang sahabat, mungkin karena perutnya terlalu besar, selalu perutnya itu berada di luar barisan. Kemudian Rasulullah lewat dan memukul perutnya itu agar dirapikan dengan barisan. Lalu sahabat itu memandang Rasulullah dan berkata: “Engkau diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, kenapa kau sakiti perutku?” Lalu Rasulullah turun dari kudanya, dan menyerahkan alat pemukul itu, lalu berseru: “Pukullah aku! Sebagai qishas atas kesalahanku.” Kemudian orang itu berkata: “Tapi engkau pukul langsung kepada kulit perutku.” Lalu Rasulullah segera membuka pakaiannya, tiba-tiba sahabat itu memeluk Rasulullah dan mencium perutnya. Rasulullah kaget dan berkata: “Ada apa denganmu?” Sahabat itu menjawab: “Ya Rasulullah, genderang perang sudah ditabuh, mungkin ini adalah saat terakhir perjumpaanku denganmu. Saya ingin sebelum meninggal dunia, sempat mencium perutmu yang mulia.”
Dan sahabat itu kemudian gugur di medan perang setelah mencium perut Rasulullah Saw. Rupanya ini hanya strategi dia agar bisa mencium perut Rasulullah Saw.
Kelak, setelah Rasulullah meninggal dunia, kecintaan para sahabat itu diungkapkan dengan kerinduan yang luar biasa kepada Rasulullah Saw.
Bilal yang selalu adzan semasa hidup Rasulullah tidak mau beradzan lagi setelah wafat Rasulullah karena Bilal tidak sanggup mengucapkan “Asyhadu anna Muhammad Rasululah” karena ada kata-kata Muhammad di situ. Tapi karena desakan Sayyidah Fatimah yang saat itu rindu mendengar suara adzan Bilal, dan mengingatkan beliau akan ayahnya. Bilal akhirnya dengan berat hati mau beradzan. Saat itu waktu Subuh, dan ketika Bilal sampai pada kalimat Asyhadu anna Muhammad Rasulullah, Bilal tidak sanggup meneruskannya, dia berhenti dan menangis terisak-isak. Dia turun dari mimbar dan minta izin pada Sayyidah Fatimah untuk tidak lagi membaca adzan karena tidak sanggup menyelesaikannya hingga akhir. Ketika Bilal berhenti saat adzan itu, seluruh Madinah berguncang karena tangisan kerinduan akan Rasulullah Saw.
Mengapa Rasulullah dirindukan atau dicintai? Itu bukan hanya karena Allah SWT membuka hati mereka untuk rindu, tetapi karena akhlak Rasulullah yang menarik kecintaan mereka. Dan akhlak itu adalah Sunnah. Sekiranya kita mencontoh akhlak beliau ini, pasti kitapun akan dicintai oleh banyak manusia. Tentu tidak oleh semua manusia, karena Rasulullah juga tidak dicintai oleh sem ua manusia, tidak dicintai oleh semua sahabat dan tidak dicintai oleh semua makhluk. Tapi sekiranya kita mempraktekkan akhlak Rasulullah itu dalam pergaulannya dengan orang banyak, pasti kitapun akan menjadi manusia, yang dicintai oleh kebanyakan umat manusia.

Followers